Di Jakarta, berdasarkan survey salah satu media akhir-akhir ini, saat ini 90% anak SMA sdh menggunakan smartphone, dan akan terus berkembang dengan semakin terjangkaunya harga smartphone. Begitupun anda pasti sudah menggunakan smartphone. Berapa aplikasi yang di install di smartphone anda? 50? 200? Atau lebih? Anda berharap bisa memakai aplikasi itu di mana saja dan kapan saja bukan? Bagaimana kalau untuk membuka aplikasi, ambil contoh aplikasi facebook, anda harus menunggu lebih dari 3 detik? 10 detik? sampai terbukanya seluruh halaman facebook. Siapa yang pertama kali di salahkan kalau aplikasinya berjalan terlalu lambat? Operatornya kan? Itulah salah satu tantangan Operator dalam untuk memberikan layanan mobile internet dalam era smartphone ini.
Pertumbuhan smartphones dan aplikasi (apps) yang pesat memberikan tantangan ke network operators seperti XL-Axiata karena terjadi perubahan yang significant dalam bagaimana kita melakukan planning, design dan optimisasi jaringan di bandingkan dengan layanan voice & SMS. Pada voice dan SMS services, network key performance indicators (KPI) bisa di katakan hampir sama dengan Experience yang di alami pelanggan, sedangkan di mobile internet services yang lebih application centric, network KPI tidak selalu sama dengan real end users quality of experience.
Yang paling mudah kita lihat sebagai contoh adalah ketika menelpon dan tiba2 terputus, kita bisa langsung melakukan redial tanpa terus melihat layar telpon bukan? Tetapi di layanan data dengan aplikasi tertentu bila terjadi putus sambungan, akan tetap kita lihat layar dan kita rasa lambat sekali bukan?
Kemudian kita menuju perbandingan Apps coverage, Apps coverage adalah area di dalam coverage network operator di mana kita bisa memakai aplikasi tertentu dengan kualitas yang bagus. Di layanan suara karena kebutuhan payload dan signalling yang di perlukan relative kecil, hampir bisa di katakan network coverage adalah sama dengan apps coverage. Sedangkan di layanan mobile internet, network coverage tidak bisa serta merta di katakan sama dengan apps coverage, karena masing2 apps bisa berjalan smooth tergantung dengan semua aspek end to end dari performansi jaringan baik dari sisi quality, capacity dan coverage di sisi radio sampai dengan core network bahkan ke apps server di internet layer. Dan juga di tentukan oleh typical application design dan handset type (high end vs low end).
Apps coverage sering di jadikan dasar oleh customer kita untuk menyatakan jaringan network operator itu bagus atau tidak, dan kadang bisa juga utk menjugde applikasi berjalan dengan bagus atau tidak dengan membandingkan dengan aplikasi lain yang hampir serupa.
Memberikan layanan easy to use mobile internet selalu akan melibatkan 3 komponen utama yaitu, networks, devices dan apps. Jadi optimisasi app coverage penting untuk semua kedua pihak baik dari operators dan apps developers. Tetapi memang tidak mudah utk mengukur quality of experience (QoE) dari end users di dalam app centric services. Jadi bila kita tidak bisa mengukurnya, bgmn kita bisa melakukan improvement?
Berdasarkan fakta2 di atas, Facebook, Ericsson and XL melakukan joint project sejak awal tahun 2014 untuk memonitor, melakukan analisa dan improvement facebook users experience di live network XL Axiata. Ericsson membuat metodology pengukuran parameter2 penting network secara end to end yang berkaitan langsung dengan app coverage, facebook membuat test agent facebook application yg mensimulasikan typical interaksi pengguna Facebook (typical real users case, – download template, satu atau multi-picture download dan single picture upload), dan kemudian di implementasikan di jaringan XL Axiata.
Facebook test agent ini akan mengirimkan Quality of Experience pelanggan ke server utk di analisa dan di korelasikan dengan network statistics.
Pada saat bersamaan, Ericsson and XL Axiata mengumpulkan parameters jaringan di area test, dengan data2 ini engineer kita melakukan korelasi antara data network dan data applikasi utk membangun metode identifikasi permasalahan jaringan dan cara optimisasinya.
Menggunakan dua jenis handset, i.e. High End Samsung Galaxy S4 & Low End Samsung Galaxy Young, 3 clusters di pilih sebagai simulation test area, yaitu gambir CBD mewakili dense urban areas, Bintaro Residential sebagai Sub Urban Areas dan Tigaraksa mewakili typical rural area. 3 type measurement yaitu stationery, moving drivetest dan stationery di hotspot area dilakukan untuk mendapatkan data data yang di perlukan untuk analisis.
Dari hasil korelasi antara Facebook test agent log samples dengan network statistics pada lokasi dan waktu yang sama, kita bisa identify network issue dari mulai radio network, DNS server dan sampai dengan CDN yang di miliki oleh facebook.
Ini adalah benar2 sesuatu yang baru bagi kami dalam melakukan OUTSIDE IN network optimization approach, bekerja berdasarkan real app user experience dan bukan hanya network statistic data.
Hasilnya live test ini secara significant kita bisa rasakan yaitu:
1.Facebook time to contents improve close to 70% dengan consistency experience yang lebih baik dari sebelumnya, di rata2 dari 3s menjadi 1.2s.
2.Dan application coverage meningkat rata2 dari 62% menjadi 85%.
Sedangkan untuk facebook upload time significant improvement di rasakan di gambir dense urban CBD area yaitu meningkat sebanyak 58% utk high end handset.
Di dalam project ini kita juga bisa mengidentifikasi pengaruh dari device capabilities terhadap user experience, high end device samsung galaxy S5 secara konsistent memiliki time to content 60-70% lbh cepat di bandingkan galaxy Y. Untuk upload picture, high end device memberikan 5 kali lebih cepat di bandingkan low end device.
Sebagai summary dari hasil kerjasama yang dilakukan oleh facebook pertama kali didunia bersama dengan operator dan vendor telecommunication secara bersamaan:
1.Significant Improvement of Facebook user experience has been achieved in all three clusters as a results of Facebook – Ericsson – XL Axiata Project:
Facebook App Coverage improved 40-70%
Facebook Time to Content improved up to 80%
Facebook Upload Time improved up to 50%
2.Handsets capability determines the user experience
More than double as fast time to content experience using high-end device compared to low end device. Up to 5 times better Facebook upload experience with a high-end device compared to a low-end device
3.E2E Network Key Parameters for Optimization have been identified and executed – model for further nationwide network improvement (on-going Q3-Q4/2014)
4.Proven Methodology for both App Developers, Network Operators, Network Solution Providers on how to optimize Customer Experience in using Mobile Apps.
Semua aktifitas POC dan hasilnya ini sudah di dokumentasikan di following web page:
http://internet.org/press/improving-app-and-network-performance-in-Indonesia























